Laman

Selasa, 08 Agustus 2017

Suntik Vaksin MR Penting, Jangan Sepelekan

Suntik vaksin MR penting, Pada awal Agustus hingga akhir September 2017 nanti, pemerintah daerah (pemda) di kawasan Malang Raya memberikan target untuk anak usia 9 bulan hingga menjelang 15 tahun mendapatkan suntikan vaksin Measles Rubella (MR). Ini sejalan dengan komitmen pemerintah pusat guna mencapai eliminasi dan pengendalian rubella pada 2020 mendatang.

Suntik Vaksin MR Penting, Jangan Sepelekan

Untuk dapat mewujudkan itu, pemerintah pusat baru saja meluncurkan program Pencanangan Kampanye dan Introduksi Nasional Measles Rubella. Suntik vaksin MR penting, yang akan dilakukan dalam dua fase. Fase pertama yang digelar pada bulan Agustus-September 2017 di seluruh Jawa dan fase kedua pada bulan Agustus- September 2018 di seluruh Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku.

Program ini diwajibkan oleh pemerintah, lantaran imunisasi campak secara rutin ternyata masih belum cukup juga untuk mencapai target eliminasi campak di Indonesia. Sementara, untuk akselerasi pengendalian rubella, perlu dilakukan adanya kampanye imunisasi tambahan, sebelum adanya introduksi vaksin MR ke dalam imunisasi rutin. Karena suntik vaksin penting, jangan sampai sepelekan hal itu.

Perlu diketahui bahwa sasaran vaksin MR adalah untuk anak usia 9 bulan hingga kurang dari 15 bulan. Mereka diharapkan akan membentuk imunitas kelompok, sehingga dengan begitu dapat mengurangi transmisi virus saat menginjak usia yang lebih dewasa.

Lalu, apa bahaya yang ditimbulkan dari virus Measles dan Rubella, sehingga dampaknya itu harus dicegah sejak usia dini?

Measles atau biasa dikeal dengan Campak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan dengan melalui batuk dan bersin. Dimana penyakit ini ditandai dengan gejala demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit yang disertai dengan batuk, pilek maupun konjungtivitis. Penyakit tersebut menjadi sangat berbahaya saat disertai dengan komplikasi pneumonia (paru-paru basah), meningitis, diare, kerusakan pada otak, dan dapat menyebabkan kematian.

Rubella merupakan sebuah penyakit akut dan ringan yang kerap menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Selain itu, penyakit ini juga seringkali terjadi pada kaum wanita dan dapat menyebabkan ruam, demam ringan, serta radang pada persendian. Jika ada seorang wanita hamil terserang rubella, ia dapat mengalami keguguran, atau bayi lahir dengan kelainan sejak kandungan, dan dikenal dengan istilah medis Congenital Rubella Syndrome (CRS). Adapun beberapa bentuk kelainan pada CRS yakni kelainan jantung, kelainan pada mata, kelainan pada pendengaran,. kelainan pada sistem saraf pusat, dan lainnya. lihat juga >> umroh desember ..  umroh desember 2018

Memutus rantai penularan campak dan rubella ini, WHO position paper on rubella vaccines tahun 2011 merekomendasikan, agar seluruh negara yang belum mengintroduksi vaksin rubella dan telah menggunakan 2 dosis vaksin campak dalam program imunisasi rutin, disarankan untuk memasukkan vaksin rubella dalam program imunisasi rutin. Sejalan dengan itu, pada tahun 2016 lalu, Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) telah mengeluarkan rekomendasi untuk mengintegrasikan vaksin rubella ke dalam program imunisasi nasional. Tujuan yang dimaksud, untuk menurunkan angka kejadian rubella dan CRS di Indonesia.

Vaksin MR itu sendiri merupakan vaksin hidup yang dilemahkan dan dikemas dalam bentuk serbuk kering dengan pelarut. Dalam pemberian imunisasi MR ini, dapat melindungi anak dari kecacatan, dan kematian akibat pneumonia, diare, kerusakan otak, kebutaan, ketulian dan penyakit jantung bawaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar